Rabu, 03 Desember 2014

KOORDINASI KOMANDO RESIMEN MAHAWIJAYA SUMATERA SELATAN BERSAMA REKTOR UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG
TENTANG PEMBENTUKAN RESIMEN MAHASISWA MAHAWIJAYA
DI UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG


 Palembang, 03 Desember 2014.

Komando Resimen Mahasiswa Mahawijaya Sumatera Selatan Melakukan Koordinasi Bersama Rektor Universitas Bina Darma Palembang Guna Pembentukan Menwa Di Universitas Bina Darma Palembang Dalam Koordinasi yang dipimpin langsung oleh Kepala Staf (Kasmenwa) beserta Asisten Pengaman, Asisten Operasi, Asisten Personil, dan Dansat VII Univ. PGRI Palembang,  langsung disambut oleh Bapak Prof. Ir. H. Bochari Rachman, Msc selaku Rektor Universitas Bina Darma Palembang dan didampingi oleh Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan.


Dalam hal ini Efbahitul Chami selaku Kasmenwa Mahawijaya  menyampaikan beberapa hal, bahwa untuk membentuk Menwa diuniversitas tersebut harus memiliki Visi Misi yang jelas, Salah Satunya untuk Membangun karakter Jiwa Sosial, Cinta Tanah Air, Didalam diri Mahasiswa, karena pada saat ini kita kembalikan Menwa Ke Ruh Sebenarnya, yang lebih bersosialisasi kepada masyarakat sebagai wujud mahasiswa yang benar-benar terdidik dan terlatih. karena Pasca Orde Baru tahun 1998 Menwa Itu Di Anggap Sebagai Perpanjangan Tangan Dari TNI.
Dalam hal tersebut Asisten Personil Kasmenwa bapak Agus Satria Juga menyampaikan bahwa Menwa itu berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga Mentri, yaitu Mentri Pertahanan (Menhan), Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Mentri Pendidikan Nasional (Mendiknas).



Dari Hal Tersebut, Bapak Prof. Ir. H. Bochari Rachman, Msc selaku Rektor Universitas Bina Darma Sangat Meng Apresiasi apa yang telah disampaikan oleh Kasmenwa Mahawijaya, bahwa menwa itu harus dikembalikan ke ruh sebenarnya sebagai mahasiswa yang mempunyai nilai lebih terhadap mahasiswa yang lainya, tak lupa beliau juga menyampaikan bahwa Sebagai Menwa Itu tidak hanya mempunyai kemampuan Fisik, tetapi juga harus mempunyai kemampuan intelektual. dan pada kesempatan ini Bapak Prof. Ir. H. Bochari Rachman, Msc mengatakan ”Saya sangat menyetujui dan Mendukung Sepenuhnya untuk didirikannya Resimen Mahasiswa (MENWA) pada universitas Bina Darma Palembang ini”.



Koordinasi Pembentukan Menwa di Universitas Bina Darma Ini Diakhiri Foto bersama,  Komando Resimen Mahawijaya Sumatera Selatan dengan Bapak Prof. Ir. H. Bochari Rachman, Msc, PUREK Bidang Kemahasiswaan.

Jumat, 28 November 2014

AUDIENSI KOMANDO RESIMEN MAHAWIJAYA

AUDIENSI KOMANDO RESIMEN MAHAWIJAYA
SUMATERA SELATAN 




Pada tanggal, 27 November 2014, Danmenwa berserta Staf Komando Resimen Mahawijaya Melakukan Audiensi Ke Gubernur Sumatera Selatan yang dalam hal ini dimana Audiensi Komando Resimen Mahawijaya diterima langsung oleh Wakil Gubernur Sumatera Selatan, Bapak Ir. H. Ishak Mekki. MM.


Pada Audiensi yang dipimpin langsung oleh Danmenwa Mahawijaya, Bapak Muhammad Iqbal, S.hum menyampaikan bahwa mahasiswa adalah sebagai komponen pemuda yang memiliki intelektual yang tinggi dalam Bela Negara dan menjaga keutuhan NKRI, baik ancaman yang bersifat dari luar maupun dari dalam negeri,Membantu dan Mendukung TNI untuk Mempertahankan NKRI.
adapun selain itu Danmenwa Mahawijaya menyampaikan bahwa sangat perlunya kesadaran dalam Bela Negara.



Dalam Hal ini Wakil Gubernur Sumatera Selatan, Bapak Ir. H. Ishak Mekki. MM merespon Positve, dimana Beliau Mengatakan itu sangat Penting Untuk Pemuda-pemuda Indonesia terutama di Kalangan Resimen Mahasiswa dan beliau mengatakan sangatlah penting untuk Resimen Mahasiswa (Menwa) Melakukan kegiatan-kegiatan sosial yang dapat menimbulkan kesadaran bagi para pemuda dan mahasiswa dalam wujud bela negara, selain itu Bapak Ir. H. Ishak Mekki. MM mengatakan Menwa harus Lebih aktiv dan berperan dalam segala bidang dan kegiatan baik taraf Nasional maupun Internasional, Seperti ,PON,Sea Games dan sebagainya.

Pada Akhir Audiensi, Wakil Gubernur Sumatera Selatan, Bapak Ir. H. Ishak Mekki. MM menyampaikan " Menwa Wajib Tampil Untuk Disetiap Event Yang Dislenggarakan, Terutama Menwa Harus Dikenal Lebih Dekat Lagi di Masyarakat " 


AUDIENSI KOMANDO RESIMEN MAHAWIJAYA SUMATERA SELATAN DI AKHIRI DENGAN FOTO BERSAMA BAPAK WAKIL GUBERNUR SUMATERA SELATAN BAPAK Ir. H. ISHAK MEKKI.MM.

Minggu, 23 November 2014

SEJARAH MENWA MAHAWIJAYA

 RESIMEN MAHAWIJAYA


Benih Resimen Mahawijaya tercipta pada tahun 1963. Saat itu telah ada pelatihan kemiliteran bagi mahasiswa di perguruan tinggi yang ada di provinsi Sumatera Selatan. Para pembinanya antara lain adalah : Letnan Kolonel A. Mastjik dan Kapten Chaidir Basri. Hal ini merupakan perwujudan perintah Menteri PTIP Nomor 1/1962 tentang pembentukan korps sukarelawan diperguruan tinggi.

Setelah dihapuskannya Walawa sebagai mata kuliah wajib, maka disusunlah rencana pembentukan wadah para mahasiswa yang telah mengikuti kegiatan tersebut. Pada tanggal 20 Januari 1970 lahirlah Resimen Mahasiswa Mahawijaya. Peresmian ini dilakukan oleh Gubernur Sumatera selatan waktu itu, yaitu Haji Asnawi Mangku Alam, besamaan dengan dilantiknya komandan resimen. Komandan I Mahawijaya adalah Kolonel Yahya Bahar, yang juga menjabat sebagai Komandan Resimen Induk Daerah Militer II Sriwijaya.

Untuk memudahkan pengendalian anggota, maka dibentuklah satuan Menwa, dengan tingkatan batalyon. Satuan yang tertua adalah Batalyon A Universitas Sriwijaya, yang didirikan pada tanggal 20 Januari 1971.

Di antara tahun 1974 dan 1976, dilakukan penyempurnaan masalah administrasi dan operasi, setelah selama beberapa waktu terjadi ketidakjelasan dalam hal pembinaan. Untuk mengatasi hal ini, setelah keluarnya SKB 3 Menteri pada tahun 1975  diutuslah beberapa orang anggota untuk mengikuti Kursus Kader Pimpinan (Suskapin) Menwa di Jakarta. Dan pada tahun 1976, kiprah secara nasional Resimen Mahawijaya dmulai dengan dilakukannya pengiriman anggota ke Timor Timur dalam kaitannya dengan Operasi Seroja.
Pada tahun 1977, terbentuklah susunan staf Komen, dibawah komando Mayor (Czi) Rubandi, Kasdim 0418/BS Palembang saat itu.
Selanjutnya pada tahun 1978, dilaksanakan Pendidikan Dasar (Diksar) Angkatan I Menwa, bertempat di Susjur Kodiklat Kodam II Sriwijaya. Kegiatan ini diikuti oleh 60 orang mahasiswa. Pada tahun berikutnya, dimulailah kegiatan baru, yaitu Pra Pendidikan Dasar Kemiliteran (Pradiksarmil). Saat itu pula didirikan pula satuan-satuan Menwa di perguruan tinggi yang ada.
Pada tahun 1980, diadakan pembenahan organisasi. Hal ini dilakukan dengan digantikannya penamaan batalyon yang menggunakan abjad (A, B, C dst) menjadi nama yang menggunakan angka romawi (I, II, III dst). 

KOMANDO RESIMEN MAHAWIJAYA MEMILIKI LAMBANG YANG MEMPUNYAI UNSUR-UNSUR TERSENDIRI

Makna 7 Unsur Lambang
 
  1. Perisai Segidelapan 
    Keteguhan sikap setiap wira, yang dalam setiap langkah dan tindakannya selalu berpedoman pada 8 wajib ABRI.
  2. Sayap burung sebanyak 7 lembar di tiap sisi 
    Menggambarkan tingginya cita-cita setiap wira Resimen Mahawijaya, baik untuk mencapai kesempurnaan di dalam berbakti di dalam berbakti pada nusa dan bangsa atau pun dalam penyempurnaan keluhuran budi. Tujuh lembar saya mengggambarkan 7 marga yang juga dipergunakan sebagai pedoman dalam menjalankan tugasnya.
  3. Keris
    Senjata ini telah digunakan sejak dulu kala, melambangkan pertahanan yang kokoh kuat dalam menghadapi tantangan, hambatan atau pun serangan dari luar mau pun dalam. Sembilan liuk menunjukkan 9 aliran sungai di Sumatera Selatan, yang dikenal dengan nama Batanghari Sembilan.
  4. Buku Tulis
    Tujuan mulia wira Resimen Mahawijaya adalah belajar, walau pun tugas-tugas kemenwaan selalu menanti untuk dilaksanakan sesuai dengan Tugas Pokok Fungsi Resimen Mahasiswa.
  5. Bunga Melati (Jasminum Species)
    Kesucian, kemurnian hati, kewibawaan dan kesetiaan pada Dasar Negara Pancasila ditunjukkan oleh 5 kelopak bunga.

  6. Bintang Kejora
    Setiap wira Resimen Mahawijaya mendapatkan penerangan hati agar untuk mencapai tujuan luhur bangsa..
  7. Senapan dan Bulu Kalam
    Menggambarkan persaudaraan sesama wira di Indonesia
 
KOMANDO RESIMEN MAHAWIJAYA MEMILIKI 

Semboyan: "Patah Tumbuh Hilang Berganti"
Pergantian generasi selalu terjadi di dalam tubuh Resimen Mahawijaya, dengan tetap membawa tujuan semula.

 


 
 
Makna 5 Unsur Warna
 
  1. Merah
    Berani menghadapi segala permasalahan yang timbul.
  2. Biru
    Kesederhanaan dalam setiap tindakan yang diambil.
  3. Putih
    Kesucian.

  4. Kuning
    Kemakmuran.
  5. Hitam
    Keuletan dalam meghadapi tantangan dan menjalankan tugas. 

Seiring dengan berjalannya waktu dan realita kehidupan, Menwa tergerak untuk mereformasi diri. Mereformasi diri dalam artian memiliki sikap dan sifat yang nintelektual dan dituntut untuk menjadi seorang mahasiswa yang Terdidik dan juga Terlatih.

Dibawah Komando dari Komandan Resimen Mahawijaya Sumatera Selatan Periode 2008-2010 yang pada saat itu komandan Resimen Mahawijaya Sumatera Selatan dipimpin oleh Endirsyah Zainal. SH. MM. MH.
dan Eko Putra S.pd sebagai Wakil komandan menwa Mahawijaya Terus melakukan perbaikan untuk membawa menwa kearah yang lebih Baik.

setalah periode tersebut kembali diadakan rapat komando daerah dimana KOMANDAN KOMANDO RESIMEN MAHAWIJAYA SUMATERA SELATAN terpilih kembali untuk memimpin Resimen Mahawijaya dan untuk Periode ini sebagai Wakil Komandan Resimen Mahawijaya terpilih adalah Muhammad Iqbal. S,hum.
Diperiode inilah menwa kembali Eksistensi disetiap Perguruan tinggi di Sumatera selatan.

setelah Habisnya masa jabatan DANMENWA Periode 2008-2010 diadakan Rakomda kembali, dimana untuk periode berikutnya yaitu tahun 2012-2014 Terpilihlah Muhammad Iqbal. S,hum sebagai Komandan Menwa Mahawijaya Sumatera Selatan dan Ali Wijaya. SH. sebagai Wakil Komandan yang Terpilih.
Diperiode ini Menwa kembali Memulai kejayaannya dimana menwa kembali dikenal didalam masyarakat dan mahasiswa dan memiliki banyak relasi baik didalam lingkungan Birokrat dan masyarakat, perjuangan Kepemimpinan Menwa tidak berhenti sampai disitu saja, untuk selanjutnya Menwa Mahawijaya Kembali Mempererat Hubungan komunikasi antara TNI dan Menwa.
Pada masa periode ini pula Menwa MAHAWIJAYA menciptakan Sejarah, dimana Terbentuknya beberapa Submenwa Disumatera Selatan diantaranya Submenwa STIE Rahmaniyah Sekayu dan STAIN Misbhaul  Baturaja dan Sampai pada saat ini Menwa Mahawijaya Telah Banyak Melakukan Kegiatan-kegiatan sosial baik tarap kota dan Propinsi.

MARI KITA MELANJUTKAN DAN MENERUSKAN CITA-CITA ANAK BANGSA INDONESIA UNTUK MEMBAWA MENWA KEARAH YANG LEBIH BAIK.
HIDUP ADALAH PROSES DAN SETIAP TETES KERINGAT ADALAH JERIH PAYAH YANG HARUS KITA BAYAR DENGAN PENGABDIAN SESUAI DENGAN SEMBOYAN KITA "WIDYA CASTRENA DHARMA SIDDHA"

Minggu, 01 Desember 2013

Sejarah Resimen Mahasiswa

 

Resimen Mahasiswa (Menwa) adalah salah satu di antara sejumlah kekuatan sipil untuk mempertahankan negeri. Ia lahir di perguruan tinggi sebagai perwujudan Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata), beranggotakan paramahasiswa yang merasa terpanggil untuk membela negeri. Para anggota Menwa (wira) di setiap kampus membentuk satuan, yang disebut Satuan. Sebagai salah satu unit kegiatan kemahasiswaan, komandan satuan melapor langsung kepada rektor/pimpinan perguruan tinggi.

SEJARAH

      Tanggal 13 Juni - 14 September 1959 diadakan wajib latih bagi para mahasiswa di Jawa Barat. Mahasiswa yang memperoleh latihan ini siap mempertahankan home-front dan bila perlu ikut memanggul senapan ke medan laga. Mahasiswa-mahasiswa walawa (WAJIB LATIH) dididik di Kodam VI/ Siliwangi dan para walawa diberi hak mengenakan lambang Siliwangi.

      Pada tanggal 19 Desember 1961 di Yogyakarta, Komando Pimpinan Besar Revolusi Presiden RI Bung Karno mencetuskan Trikora. Seluruh rakyat menyambut komando ini dengan gegap gempita dengan semangat revolusi untuk merebut Irian Barat; termasuk juga mahasiswanya.


Isi Trikora:

  1. Pantjangkan Sangsaka Merah Putih di Irian Barat
  2. Gagalkan Negara Boneka Papua
  3. Adakan Mobilisasi Umum

Sejak Trikora bergema maka kewaspadaan nasional makin diperkuat, makin memuncak sehingga timbul rencana pendidikan perwira cadangan di Perguruan Tinggi. Berdasarkan dua surat keputusan Pangdam VI Siliwangi, maka oleh pihak Universitas pada 20 Januari 1962 dibentuk suatu badan koordinasi yang diberi nama Badan Persiapan Pembentukan Resimen Serba Guna Mahasiswa Dam VI Siliwangi (disingkat BPP) Resimen Mahasiswa DAM VI/ Siliwangi, beranggotakan :


 1. Prof. drg. R. G. Surya Sumantri ( Rektor Unpad) selaku Koordinator
 2. Dr. Isrin Nurdin (Pembantu Rektor ITB) selaku Wakil Koordinator I
 3. Drs. Kusdarminto (PR Unpar) selaku wakil Koordinator II
 4. Major. Moch. Sunarman dari PUS PSYAD pada waktu itu selaku sekretaris.

Pada Februari 1962 diadakan Refreshing Course selama sepuluh minggu di Resimen Induk Infantri dan dilanjutkan dengan latihan selama 14 hari yang dikenal dengan sebutan Latihan Pasopati. Pada 20 Mei 1962anggota Resimen Mahasiswa Angkatan 1959 dilantik oleh Pangdam VI/SLW menjadi bagian organik dari Kodam VI/SLW. Dalam rencana kerja empat tahunnya tercantumlah pembentukan kader inti dan ini sudah terlaksana sejak permulaan semester 2 tahun ajaran 1962-1963. termasuk pembentukan kader inti putri. Mahasiswa/i Jabar (Bandung khususnya) mengikuti Latihan di Bihbul, tempat penggodokan prajurit-prajurit TNI. (Sekarang Secaba Dam III/ Slw, Bihbul). Satuan-satuan inti dari Yon mahasiswa dari beberapa universitas dan akademi dikirim ke tempat ini di bawah asuhan pelatih-pelatih dari RINSIL. 12 Juni 1964 keluarlah Surat Keputusan Menteri Koordinator Komponen Pertahanan dan Keamanan DR. A.H. Nasution Jenderal TNI yang mengesahkan Duaja Resimen Mahawarman. Penyerahan Duaja dilakukan oleh Menko sendiri.
 
Komponen lambang Garuda  
  • Bintang di kanan atas dihadapan burung garuda dengan sayap kanan 6 (enam) dan kiri 7 (tujuh), leher 59 dan ekor enam dengan warna kuning emas dan melirik ke sebelah kanan.
  • Di tengah-tengah di depan burung garuda terdapat simbul silang senjata pena dalam genggaman burung garuda dengan warna putih.
  • Pita yang melandasi dengan warna putih dengan tulisan di tengah warna merah “ Widya Castrena Dharma Siddha”.
  • Perisai yang menjadi alas warna hitam.
Makna  
  • Bintang di kanan berarti cita-cita yang luhur, baik dan benar.
  • Bulu sayap berjumlah 13, ekor 6 dan leher 59 (13 Juni 1959 = tahun kelahiran resimen mahawarman).
  • Perisai berarti sebagai komponen pertahanan Negara. 
Komponen Lambang Sembilan Unsur 
  • Perisai Segilima menggambarkan keteguhan sikap 
  • Padi dan Kapas menggambarkan dasar bernegara dan pandangan hidup bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. 
  • Bintang, Sayap Burung, Jangkar dan Lambang Polri menandakan bahwa Resimen Mahasiswa berada di bawah naungan ketiga unsur angkatan dan Polri
  • Pena dan Senjata melambangkan pengabdiannya, wira melakukan keselarasan antara ilmu pengetahuan dan ilmu keprajuritan.
  • Buku Tulis menyatakan bahwa tugas pokok setiap wira adalah mengembangkan ilmu pengetahuan, selain melaksanakan tugas-tugas kemenwaan.

Warna Kebanggaan

Resimen Mahasiswa Indonesia menggunakan baret ungu. Dalam aplikasinya di lingkungan Menwa, warna ini mempunyai arti :
  • Mulia
  • Berpengetahuan
  • Terpelajar

Panca Dharma Satya

Panca Dharma Satya adalah janji Resimen Mahasiswa Indonesia 

  1. Kami adalah mahasiswa warga Negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
  2. Kami adalah mahasiswa yang sadar akan tanggung jawab serta kehormatan akan pembelaan negara dan tidak mengenal menyerah.
  3. Kami Putra Indonesia yang berjiwa ksatria dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta membela kejujuran, kebenaran, dan keadilan.
  4. Kami adalah mahasiswa yang menjunjung tinggi nama dan kehormatan Garba Ilmiah dan sadar akan hari depan Bangsa dan Negara.
  5. Kami adalah mahasiswa yang memegang teguh disiplin lahir dan batin, percaya pada diri sendiri dan mengutamakan kepentingan Nasional di atas kepentingan pribadi maupun golongan.

Semboyan  

Semboyan Resimen Mahasiswa Indonesia adalah "Widya Çastrena Dharma Siddha", berasal dari bahasa sanskerta yang berarti "Penyempurnaan Pengabdian Dengan Ilmu Pengetahuan dan Ilmu Keprajuritan". Yang dimaksudkan oleh Ilmu Pengetahuan adalah segala macam cabang keilmuan yang didapat saat menjadi mahasiswa. Hal ini dipergunakan untuk menempuh jenjang karier, dengan tidak melupakan tujuan utama melakukan pengabdian pada masyarakat.
Sedangkan Ilmu Keprajuritan adalah yang bersangkutan dengan jiwa keperwiraan, keksatriaan serta kepemimpinan, bukan sekadar keahlian dalam bertempur atau pun yang sejenis.

Nama Skomen (Menwa di Tingkat Provinsi) di Republik Indonesia



  • Resimen Mahasiswa Darussalam (Men Mahadasa)Prov. Nangroe Aceh Darussalam
  • Resimen Mahasiswa Sumatera Utara (Men Mahatara) Prov. Sumatera Utara
  • Resimen Mahasiswa Pagaruyung (Men Maharuyung) Prov. Sumatera Barat
  • Resimen Mahasiswa Indra Pahlawan Prov. Riau
  • Resimen Mahasiswa Bahari (Men Mahabahari)Prov.Riau Kepulauan
  • Resimen Mahasiswa Dwi Yudha (Men Mahadwiyudha)Prov.[Bengkulu]]
  • Resimen Mahasiswa Sultan Taha Prov. Jambi
  • Resimen Mahasiswa Sriwijya (Men Mahawijaya) Prov. Sumatera Selatan
  • Resimen Mahasiswa Raden Intan (Men Maharatan) Prov. Lampung
  • Resimen Mahasiswa Jayakarta (Men Jayakarta) DKI Jakarta
  • Resimen Mahasiswa Mahawarman (Men Mahawarman)Prov. Jawa Barat
  • Resimen Mahasiswa Banten (Men Mahabanten) Prov. Banten
  • Resimen Mahasiswa Mahadipa (Men Mahadipa) Prov. Jawa Tengah
  • Resimen Mahasiswa Yogyakarta (Men Mahakarta) Daerah Istimewa Yogyakarta
  • Resimen Mahasiswa Mahasurya (Men Mahasurya)Prov. Jawa Timur
  • Resimen Mahasiswa Ugracena (Men Ugracena) Prov. Bali
  • Resimen Mahasiswa Tanjungpura (Men Mahapura) Prov. Kaliomantan Barat
  • Resimen Mahasiswa Palangkaraya (Men Maharaya) Prov. Kalimantan Tengah
  • Resimen Mahasiswa Suryanata (Men Mahanata) Prov. Kalimantan Selatan
  • Resimen Mahasiswa Mulawarman (Men Mulawarman) Prov. Kalimanan Timur
  • Resimen Mahasiswa Sam Ratulangi (Men Mahasamra) Prov. Sulawesi Utara dan Prov.Gorontalo
  • Resimen Mahasiswa Pawana Çakti (Men Mahapati) Prov. Sulawesi Tengah
  • Resimen Mahasiswa Wolter Monginsidi (Men Wolter Monginsidi) Prov. Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat
  • Resimen Mahasiswa Halu Oleo (Men Mahaleo)Prov. Sulawesi Tenggara
  • Resimen Mahasiswa Maluku (Men Mahamaku)Prov.Maluku dan Maluku Utara
  • Resimen Mahasiswa Cendrawasih (Men MahaCandra)Prov. Papua
  • Resimen Mahasiswa Wira Dharma (Men MahaDharma, eks Prov. Timor Timur, sampai 10 Oktober 2004 belum dibubarkan)
  • Resimen Mahasiswa Nusa Cendana (Men Mahadana) Prov. Nusa Tenggara Timur
  • Resimen Mahasiswa Rinjani (Men Mahajani) Prov. Nusa Tenggara Barat
  • Resimen Mahasiswa Rimba Raya Prov. Gorontalo